Cianjur, 12 September 2025 – Kasus dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Cianjur. Pada Kamis (11/9), sebanyak 36 siswa dari SDN Salakawung dan SMP Budi Luhur, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi makanan MBG. Seluruh siswa yang terdampak mendapat penanganan medis di Puskesmas Cugenang.
Menanggapi kejadian tersebut, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPC GMNI) Kabupaten Cianjur menyampaikan keprihatinan dan meminta pemerintah daerah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.
Ketua GMNI Cianjur, Rama Agusrama Tunggara, mengatakan peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. “Sebelumnya pada April 2025, sekitar 165 siswa dari MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 juga mengalami hal serupa. Artinya, lebih dari 200 siswa di Cianjur sudah menjadi korban,” ujarnya, Jumat (12/9).
GMNI menilai perlu adanya langkah tegas dari pemerintah daerah, mulai dari evaluasi penyedia makanan, audit distribusi MBG, hingga pemberian sanksi jika ditemukan kelalaian. Selain itu, GMNI juga meminta agar program MBG sementara dihentikan di Cianjur sampai sistem keamanan pangan dapat dipastikan.
“Korban berhak mendapatkan perawatan lanjutan serta kompensasi. Jangan sampai orang tua siswa dibebani biaya tambahan,” tambah Rama.
Pemerintah Kabupaten Cianjur hingga saat ini masih melakukan penelusuran penyebab keracunan massal tersebut. Dinas Kesehatan bersama instansi terkait sedang mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.
(***)
0Komentar