Cianjur, fokusdesa// 12 Juni 2025 — Serangan hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens) dilaporkan telah menyerang sekitar 25 hektare lahan sawah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Serangan ini menyebabkan tanaman padi mengering, bahkan mati, dan berpotensi menurunkan hasil panen secara signifikan.
Sekretaris DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cianjur, Dr. H. Nurjaya, S.E., M.M., mengatakan bahwa wereng batang coklat menyerang dengan cara mengisap cairan batang padi. “Akibatnya, daun menguning, tanaman kering, bahkan bisa mati seperti terbakar,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa wereng juga menjadi vektor pembawa penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa yang menyebabkan pertumbuhan padi terhambat dan malai tidak berisi. Fenomena ini diduga terjadi akibat ketidakseimbangan ekosistem di areal persawahan.
Untuk mencegah meluasnya serangan, Nurjaya mendorong penguatan edukasi petani melalui program Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT). Program ini mengajarkan petani mengelola hama secara terpadu dengan pendekatan ramah lingkungan.
“SLPHT bisa dilakukan oleh penyuluh pertanian atau pihak terkait melalui kelompok tani. Pendekatannya tidak hanya kimiawi, tapi juga mekanis, hayati, dan agronomis,” jelasnya.
Beberapa langkah pengendalian yang dianjurkan meliputi:
Pengendalian mekanis dan penanaman serempak
Penggunaan varietas tahan wereng serta penggiliran varietas
Pelepasan musuh alami seperti laba-laba dan kumbang
Aplikasi cendawan hayati seperti Beauveria bassiana
Pemupukan berimbang dan pengamatan dini setiap 1–2 minggu
Nurjaya menegaskan bahwa pengendalian harus dilakukan secara terpadu, cepat, dan terkoordinasi agar hasilnya efektif. “Jika dibiarkan, serangan wereng akan terus meluas dan mengancam ketahanan pangan daerah,” tandasnya.
(firman)
0Komentar