Cianjur, 5 Mei 2025 – Pascabanjir yang melanda Kecamatan Sukaluyu dan Karangtengah, UPTD PII Wilayah I Cianjur tak tinggal diam. Kepala UPTD Ani Komalasari menyatakan, pihaknya secara intensif mengerahkan tim tanggap banjir untuk membersihkan saluran yang tersumbat sekaligus mendata Bangunan Di atas Selokan (BDS) yang berpotensi mengganggu aliran air.
“Menindaklanjuti perintah Kepala Dinas, seluruh UPTD PII wilayah 1 hingga 4 dikerahkan membersihkan berangkal dan sampah. Bahkan Pak Bupati dr. Wahyu ikut turun langsung membersihkan saluran di sekitar pabrik Pouyen, Minggu kemarin,” ujar Ani saat ditemui di kantornya, Jalan Raya Sukabumi No. 104, Senin (5/5).
UPTD PII Wilayah I juga telah membentuk tim siaga banjir yang aktif melakukan patroli saat hujan turun. Ani menegaskan, tim akan segera turun ke lapangan jika ditemukan genangan. Salah satu penyebab banjir, menurutnya, adalah bangunan liar tanpa izin yang mempersempit saluran, serta tumpukan sampah di gorong-gorong.
Untuk menjaga kebersihan saluran, pihaknya rutin melaksanakan kegiatan Jumat Bersih (Jumsih) yang melibatkan pemangkasan rumput dan pembersihan endapan di saluran irigasi.
“Tugas kami mendata bangunan liar dan melaporkannya ke dinas. Nantinya, bangunan yang menghalangi akses petugas ke gorong-gorong akan dibongkar karena menyulitkan penanganan banjir,” tegasnya.
Dari 21 jaringan irigasi yang menjadi tanggung jawab UPTD PII Wilayah I, seluruhnya telah didata. Bahkan, irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi namun berada di wilayah Kabupaten Cianjur pun turut dimonitor.
“Untuk saluran irigasi Cimenteng yang merupakan kewenangan Provinsi, kami terus berkoordinasi dengan UPTD Citarum dan melibatkan RT/RW setempat,” tambah Ani.
Ia pun mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membangun di atas saluran irigasi tanpa izin. “Semua pihak harus berperan aktif untuk mencegah banjir,” pungkasnya.
(aganjar)
0Komentar