TUM8TSG8GUW9GUAlGUMiTUCoTd==
Light Dark
"Semangat Menembus Langit: Jemaah Haji Tertua Hadiri Manasik di Cianjur"

"Semangat Menembus Langit: Jemaah Haji Tertua Hadiri Manasik di Cianjur"

Daftar Isi
×

 


Fokusdesa.com //Cianjur -Suasana khidmat dan penuh haru mewarnai Aula Nahdlatul Ulama (NU), Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, pada Rabu (24/4). Sebanyak 146 calon jemaah haji dari Kecamatan Cianjur dengan penuh semangat menghadiri kegiatan bimbingan manasik haji 2025 yang digelar Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Cianjur, berkolaborasi dengan Kemenag Cianjur dan disemarakkan oleh kehadiran Anggota Komisi VIII DPR RI, M. Abdul Azis.

Yang paling mencuri perhatian? Seorang jemaah lansia berusia lebih dari 90 tahun—sosok inspiratif yang menjadi simbol keteguhan niat suci menunaikan rukun Islam kelima, meski usia sudah lanjut.

Syarifudin kepala KUA kec Cianjur 

Poto dokumentasi jamaah haji 2025

"Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar dan antusiasme sangat luar biasa. Dari 146 yang diundang, 95 persen hadir. Ini mencerminkan semangat luar biasa para jemaah, termasuk yang berusia 90 tahun itu. Saya lupa namanya, tapi beliau luar biasa,” ujar Kepala KUA Kecamatan Cianjur, Syarifudin.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh M. Abdul Azis, yang menekankan pentingnya hak jemaah atas bimbingan manasik sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019. “Setiap jemaah berhak atas delapan kali bimbingan, enam kali di tingkat kecamatan dan dua kali di kabupaten,” jelasnya.

Syarifudin kepala KUA kec Cianjur mengatakan Lebih dari sekadar pembekalan teknis, manasik ini juga menjadi sarana membangun kesiapan spiritual dan fisik. “Haji bukan hanya soal ritual, tapi juga kesiapan lahir batin. Kami harap para jemaah mengikuti dengan serius,” ujar Syarifudin.

Tak lupa, pelayanan ramah lansia pun diutamakan. “Walau mayoritas jemaah masih produktif, kami ingin memastikan semua merasa nyaman—terutama yang sudah lanjut usia,” tambahnya.

Diketahui, kuota awal jemaah haji Kecamatan Cianjur tahun ini berjumlah 183 orang. Namun, yang siap berangkat tinggal 140 orang akibat kendala pelunasan biaya. Meski begitu, KUA tetap membuka ruang bagi mereka yang memenuhi syarat untuk tetap mengikuti manasik.

Syarifudin menutup dengan penuh harap, “Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga bimbingan ini menjadi bekal terbaik bagi para tamu Allah.”

(Aganjar)

0Komentar